Pengertian Panca Sradha dan Bagiannya
Hindubali.com - Om Swastyastu, beragama adalah salah satu bentuk keyakinan kita terhadap Tuhan yang maha esa. Dalam agama Hindu kita juga mengenal adanya keyakinan yang dimuat dalam lima keyakinan untuk mencapai tujuan hidup yang disebut dengan Panca Sradha.
Dalam pengertianya Panca Sradha terdiri dari dua kata yaitu Panca artinya lima dan Sradha artinya keyakinan, jadi Panca Sradha artinya lima keyakinan yang dimiliki oleh umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut adalah percaya dengan adanya Tuhan, percaya dengan adanya Atman, percaya dengan adanya Karmaphala, percaya dengan adanya Punarbhawa dan percaya dengan adanya Moksa.
"Craddhaya satyam apnopi, cradham satye prajapatih" yang artinya dengan Sradha orang akan mencapai tuhan, Beliau menetapkan, dengan sradha menuju satya. (Yajur Weda XIX.30).
Percaya dengan adanya Tuhan, ini adalah hal yang paling utama, jika kamu tidak percaya Tuhan tentu kamu tidak akan bisa percaya dengan yang lain. Tuhan adalah sumber dari segala sumber kehidupan dan akhir dari segala yang tercipta. Tuhan itu dijelaskan dalam sloka yang berbunyi "Ekam eva advityam Brahman" artinya Tuhan hanya satu tidak ada yang kedua. Atau dalam sloka "Eko narayana na dwityo'sti kascit" artinya hanya ada satu Tuhan sama sekali tidak ada duanya. Jadi dengan melihat dua sloka tadi maka Tuhan itu hanya ada satu dengan beberapa sifatnya yang disebut Tri Purusa.
Tri Purusa terdiri dari tiga bagian yaitu:
Paramasiwa artinya Tuhan tidak bisa diwujudkan, tidak bisa dibayangkan, murni, nirguna Brahman.
Sadasiwa artinya Tuhan yang imanen, sarguna Brahman disinilah Tuhan memiliki sifat Cadhu Sakti dan Astaiswarya.
Sifat Tuhan Cadhu Sakti meliputi, Wibhu sakti artinyaTuahan bersifat maha ada, Prabhu sakti artinya Tuhan bersifat maha kuasa, Jnana sakti artinya Tuhan bersifat maha tahu dan Kriya sakti artinya Tuhan bersifat maha karya. Selain itu ada juga Astaswarya yang terdiri dari Anima artinya sekecil kecilnya bahkan lebih kecil dari atom, Laghima artinya ringan, lebih ringan dari udara, Mahima artinya maha besar, memenuhi ruangan, Prapti artinya serba sukses, dapat mencapai segala apa yang dikehendaki, Prakamya artinya segala keinginan dapat tercapai, Wasitwa artinya maha kuasa dan mengatasi segala-galanya dan Yatrakamawasayitwa artinya segala kehendak Tuhan tidak dapat ditentang.
Siwatman artinya Tuhan ada dalam makhluk hidup.
Paramasiwa artinya Tuhan tidak bisa diwujudkan, tidak bisa dibayangkan, murni, nirguna Brahman.
Sadasiwa artinya Tuhan yang imanen, sarguna Brahman disinilah Tuhan memiliki sifat Cadhu Sakti dan Astaiswarya.
Sifat Tuhan Cadhu Sakti meliputi, Wibhu sakti artinyaTuahan bersifat maha ada, Prabhu sakti artinya Tuhan bersifat maha kuasa, Jnana sakti artinya Tuhan bersifat maha tahu dan Kriya sakti artinya Tuhan bersifat maha karya. Selain itu ada juga Astaswarya yang terdiri dari Anima artinya sekecil kecilnya bahkan lebih kecil dari atom, Laghima artinya ringan, lebih ringan dari udara, Mahima artinya maha besar, memenuhi ruangan, Prapti artinya serba sukses, dapat mencapai segala apa yang dikehendaki, Prakamya artinya segala keinginan dapat tercapai, Wasitwa artinya maha kuasa dan mengatasi segala-galanya dan Yatrakamawasayitwa artinya segala kehendak Tuhan tidak dapat ditentang.
Siwatman artinya Tuhan ada dalam makhluk hidup.
Percaya dengan adanya Atman artinya bahwa setiap mahkluk hidup di dunia ini adalah ciptaan Tuhan dan bagian dari Tuhan. Atman merupakan sinar suci atau bagian terkecil dari Brahman. Setiap yang bernafas di dunia ini memiliki Atman sehingga mereka bisa hidup. Atman adalah sumber hidupnya semua mahkluk baik manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam kitab suci Bhagawadgita (X.20) disebutkan, "Aham Atma gudaseka, sarwabhutasaya-sthitah, aham adis ca madhyam ca, bhutanam anta eva ca" yang artinya Oh Arjuna, aku adalah atma, menetap dalam hati setiap makhluk, aku adalah permualaan, pertengahan dan akhir daripada semua makhluk. Atman memiliki sifat sebagai berikut, Acchedya artinya tidak terlukai senjata, Adahya artinya tidak terbakar api, Akledya artinya tidak terkeringkan oleh angin, Acesya artinya tidak terbasahkan oleh air, Nitya artinya abadi, Sarwagatah artinya berada dimana-mana, Sathanu artinya tidak berpindah-pindah, Acala artinya tidak bergerak, Awyakta artinya tidak dilahirkan, Achintya artinya tidak terpikirkan, Awikara artinya tidak berubah dan Sanatana artinya selalu sama.
Percaya dengan adanya Karmaphala artinya percaya dengan hasil perbuatan yang telab kita lakukan ataupun yang akan kita lakukan. Inilah hukum universal yang dipercaya oleh umat Hindu. Silakan baca tulisan saya dengan judul untuk penjelasan tentang Karma Phala lebih detail.
Percaya dengan adanya Punarbhawa artinya kelahiran kembali atau sering juga disebut dengan Reinkarnasi atau Samsara. Punarbhawa berkaitan erat dengan Karma Phala dimana karena buah perbuatan yang harus dibayar atau dinikmati belum habis maka mereka akan terlahir kembali. Jadi hubungan antara Punarbhawa dan Karmaphala sangat erat seperti linkaran
Percaya dengan adanya Moksa artinya tujuan akhir dari hidup adalah mencapai Moksa artinya kebebasan yang abadi yang tidak terikat oleh Karmaphala dan ikatan duniawi sehingga terhindar dari Punarbhawa. Tingkatan Moksa ada empat yaitu:
Samipya artinya suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya di dunia. Hal ini dapat dilakukan oleh para Yogi atau para Maha Rsi. Beliau dalam melakukan yoga semadhi dapat melepaskan unsur-unsur maya, sehingga beliau dapat mendengarkan wahyu Tuhan, dalam keadaan yang demikian itu, Atman sangat dekat dengan Tuhan atau Brahman.
Sarupya artinya suatu kebebasan yang dicapai oleh seseorang di dunia ini karena kelahirannya dimana kedudukan Atman merupakan pancaran dari kemahakuasaan Tuhan. Contohnya adalah Sri Rama dan Buddha serta Sri Khrisna (dalam wujud Awatara) walaupun Atman telah mengambil suatu perwujudan tertentu namun Dia tidak terikat oleh segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Salokya artinya suatu kebebasan yang dicapai oleh Atman dimana atman tersebut telah berada dalam posisi dan kesadaran yang sama dengan Tuhan. Dalam keadaan seperti ini dapat dikatakan Atman telah mencapai tingkatan Dewa yang merupakan manifestasi dari Tuhan itu sendiri.
Sayujya artinya suatu tingkatan kebebasan yang tertinggi dimana Atman sudah dapat bersatu dengan Brahman atau Tuhan yang maha esa. Dalam keadaan seperti ini disebut dalam sloka " Brahman Atman Aikyam" yang artinya Atman dan Brahman sesungguhnya tunggal.
Samipya artinya suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya di dunia. Hal ini dapat dilakukan oleh para Yogi atau para Maha Rsi. Beliau dalam melakukan yoga semadhi dapat melepaskan unsur-unsur maya, sehingga beliau dapat mendengarkan wahyu Tuhan, dalam keadaan yang demikian itu, Atman sangat dekat dengan Tuhan atau Brahman.
Sarupya artinya suatu kebebasan yang dicapai oleh seseorang di dunia ini karena kelahirannya dimana kedudukan Atman merupakan pancaran dari kemahakuasaan Tuhan. Contohnya adalah Sri Rama dan Buddha serta Sri Khrisna (dalam wujud Awatara) walaupun Atman telah mengambil suatu perwujudan tertentu namun Dia tidak terikat oleh segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Salokya artinya suatu kebebasan yang dicapai oleh Atman dimana atman tersebut telah berada dalam posisi dan kesadaran yang sama dengan Tuhan. Dalam keadaan seperti ini dapat dikatakan Atman telah mencapai tingkatan Dewa yang merupakan manifestasi dari Tuhan itu sendiri.
Sayujya artinya suatu tingkatan kebebasan yang tertinggi dimana Atman sudah dapat bersatu dengan Brahman atau Tuhan yang maha esa. Dalam keadaan seperti ini disebut dalam sloka " Brahman Atman Aikyam" yang artinya Atman dan Brahman sesungguhnya tunggal.
Nah itulah penjelasan singkat tentang Panca Sradha dan bagian-bagiannya, semoga bermanfaat. Om Santhi, Santhi, Santhi Om.
Posting Komentar untuk "Pengertian Panca Sradha dan Bagiannya"