Makna Sanggah Kemulan
Umat Hindu di Bali pada umumnya di setiap pekarangan rumahnya terdapat sebuah Tempat Suci yang biasa disebut dengan Sanggah atau Merajan. Di dalam Sanggah atau Merajan terdapat beberapa bangunan untuk penempatan pelinggih. Pelinggih yang paling pokok atau utama dari sekian pelinggih yang ada adalah pelinggih Sanggah Kemulan.
Sanggah Kamulan adalah sebuah pelinggih dengan Rong Tiga yang biasanya terletak di bagian timur areal merajan sebagai wujud penyatuan Sang Hyang Tri Atma dengan sumber dan asal-Nya. Sang Hyang Tri Atma adalah tiga aspek dari atma itu sendiri , yaitu :
Sanggah Kamulan sebagai stananya Sang Hyang Tri Atma dimuat dalam Lontar Usana Dewa lembah 4, Yaitu sebagai berikut :
"ring kamulan ngaran ida sang hyang atma, ring kamulan tengen bapa ngaran sang paratma, ring kamulan kiwa ibu ngaran sang sivatma,ring kamulan tengah ngaran raganya, tu brahman dadi meme bapa, meraga sang hyang tuduh”
Artinya :
”Pada Sanggah Kamulan beliau bergelar Sang Hyang Atma, pada ruang Kamulan kanan ayah, namanya Sang Hyang Paratma. Pada Kamulan kiri Ibu, disebut Sivatma. Pada Kamulan ruang tengah diri-Nya, itu Brahman, menjadi purusa pradana, berwujud Sang Hyang Tuduh (Tuhan yang menakdirkan).”
Begitu juga di dalam Lontar Gong Wesi lembar 4b, dinyatakan sebagai berikut:
"ngaran ira sang atma ring kamulan tengen bapanta, nga, sang paratma, ring kamulan kiwa ibunta, nga, sang sivatma, ring kamulan madya raganta, atma dadi meme bapa ragane mantuk ring dalem dadi sang hyang tunggal, nungalang raga”
Artinya :
“nama beliau sang atma, pada ruang Kamulan kanan bapakmu, yaitu Sang Paratma/Paramatma, pada ruang Kamulan kiri ibumu, yaitu Sang Sivatma, pada ruang Kamulan tengah adalah menyatu menjadi Sang Hyang Tunggal menyatukan wujud”.
Dari kedua kutipan lontar di atas dinyatakan bahwa yang berstana pada Sanggah Kamulan adalah Sang Hyang Tri Atma, yaitu;
* Paratma/Paramatma
* Sivatma
* Sang Atma
Pada hakekatnya Sang Hyang Tri Atma itu tidak lain dari pada Brahman atau Hyang Tunggal/ Hyang Tuduh sebagai pencipta.
Dalam Lontar Purwa Bhumi disebutkan bahwa atma yang telah disucikan yang disebut dengan Dewa Pitara juga distanakan di Sanggah Kamulan, dalam Lontar tersebut dijelaskan sebagai berikut:
"Setelah demikian daksina perwujudan roh suci dituntun pada Sang Hyang Kamulan, kalau bekas roh itu laki naikkan pada ruang kanan, kalau roh suci itu bekas perempuan dinaikkan di sebelah kiri, disana menyatu dengan leluhurnya terdahulu.
Sedangkan di dalam Lontar Tatwa Kapatian disebutkan bahwa Sang Hyang Atma (roh) setelah mengalami proses upacara akan berstana pada Sanggah Kamulan sesuai dengan kadar kesucian atma itu sendiri. Atma yang masih belum suci, yang hanya baru mendapat “tirtha pangentas pendem” atau upacara sementara (ditanam) juga dapat tempat pada Sanggah Kamulan sampai tingkat “Batur Kamulan/Bagian Bawah Kamulan”.
Dari kutipan kedua Lontar diatas, jelas sekali bahwa Sanggah Kemulan sebagai konsep dalam pemujaan Atman para leluhur kita sebagai bentuk penghormatan dan bhakti kepada para leluhur.
Seperti yang telah disebutkan pada Lontar Gong Wesi dan Usana Dewa, maka pengertian Hyang Kamulan sesungguhnya akan lebih tinggi lagi, Pada Hakekatnya yang dipuja pada Sanggah Kamulan adalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Baik itu:
Demikianlah uraian mengenai pentingnya Sanggah Kamulan, dan dari hal tersebut saya tidak henti-henti menyarankan untuk rajin-rajinlah bersembahyang di Sanggah Kamulan. Kemanapun kita mau sembahyang, utamakan atau bersembahyanglah terlebih dahulu di Sanggah Kemulan.
Sumber: Facebook
Sanggah Kamulan adalah sebuah pelinggih dengan Rong Tiga yang biasanya terletak di bagian timur areal merajan sebagai wujud penyatuan Sang Hyang Tri Atma dengan sumber dan asal-Nya. Sang Hyang Tri Atma adalah tiga aspek dari atma itu sendiri , yaitu :
- Atman merupakan jiwa dari setiap makhluk hidup (Roh).
- Siwatman merupakan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai sumber dari jiwa/roh tersebut.
- Paratma/Paramatman merupakan asal segala yang ada di dunia ini dan kepadaNya pula segala yang ada ini akan kembali,
Sanggah Kamulan sebagai stananya Sang Hyang Tri Atma dimuat dalam Lontar Usana Dewa lembah 4, Yaitu sebagai berikut :
"ring kamulan ngaran ida sang hyang atma, ring kamulan tengen bapa ngaran sang paratma, ring kamulan kiwa ibu ngaran sang sivatma,ring kamulan tengah ngaran raganya, tu brahman dadi meme bapa, meraga sang hyang tuduh”
Artinya :
”Pada Sanggah Kamulan beliau bergelar Sang Hyang Atma, pada ruang Kamulan kanan ayah, namanya Sang Hyang Paratma. Pada Kamulan kiri Ibu, disebut Sivatma. Pada Kamulan ruang tengah diri-Nya, itu Brahman, menjadi purusa pradana, berwujud Sang Hyang Tuduh (Tuhan yang menakdirkan).”
Begitu juga di dalam Lontar Gong Wesi lembar 4b, dinyatakan sebagai berikut:
"ngaran ira sang atma ring kamulan tengen bapanta, nga, sang paratma, ring kamulan kiwa ibunta, nga, sang sivatma, ring kamulan madya raganta, atma dadi meme bapa ragane mantuk ring dalem dadi sang hyang tunggal, nungalang raga”
Artinya :
“nama beliau sang atma, pada ruang Kamulan kanan bapakmu, yaitu Sang Paratma/Paramatma, pada ruang Kamulan kiri ibumu, yaitu Sang Sivatma, pada ruang Kamulan tengah adalah menyatu menjadi Sang Hyang Tunggal menyatukan wujud”.
Dari kedua kutipan lontar di atas dinyatakan bahwa yang berstana pada Sanggah Kamulan adalah Sang Hyang Tri Atma, yaitu;
* Paratma/Paramatma
* Sivatma
* Sang Atma
Pada hakekatnya Sang Hyang Tri Atma itu tidak lain dari pada Brahman atau Hyang Tunggal/ Hyang Tuduh sebagai pencipta.
Dalam Lontar Purwa Bhumi disebutkan bahwa atma yang telah disucikan yang disebut dengan Dewa Pitara juga distanakan di Sanggah Kamulan, dalam Lontar tersebut dijelaskan sebagai berikut:
"Setelah demikian daksina perwujudan roh suci dituntun pada Sang Hyang Kamulan, kalau bekas roh itu laki naikkan pada ruang kanan, kalau roh suci itu bekas perempuan dinaikkan di sebelah kiri, disana menyatu dengan leluhurnya terdahulu.
Sedangkan di dalam Lontar Tatwa Kapatian disebutkan bahwa Sang Hyang Atma (roh) setelah mengalami proses upacara akan berstana pada Sanggah Kamulan sesuai dengan kadar kesucian atma itu sendiri. Atma yang masih belum suci, yang hanya baru mendapat “tirtha pangentas pendem” atau upacara sementara (ditanam) juga dapat tempat pada Sanggah Kamulan sampai tingkat “Batur Kamulan/Bagian Bawah Kamulan”.
Dari kutipan kedua Lontar diatas, jelas sekali bahwa Sanggah Kemulan sebagai konsep dalam pemujaan Atman para leluhur kita sebagai bentuk penghormatan dan bhakti kepada para leluhur.
Seperti yang telah disebutkan pada Lontar Gong Wesi dan Usana Dewa, maka pengertian Hyang Kamulan sesungguhnya akan lebih tinggi lagi, Pada Hakekatnya yang dipuja pada Sanggah Kamulan adalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Baik itu:
- Sebagai Hyang Tri Atma dengan Dewanya adalah (Brahma, Wisnu dan Iswara)
- Sebagai aspek Ida Sang Hyang Widhi dalam bentuk horizontal yaitu (Siwa, Sada Siwa, Parama Siwa)
- Sebagai aspek Ida Sang Hyang Widhi dalam bentuk vertikal (Tri Purusa), sebagai Tri Purusa beliau juga disebut Guru Tiga, maka dari itu secara umum juga disebutkan bahwa Sanggah Kamulan adalah stana Bhatara Guru/Hyang Guru.
- Selain itu Sanggah Kamulan juga sebagai penghubung dengan Dewa Pitara (Leluhur atau Kawitan).
Demikianlah uraian mengenai pentingnya Sanggah Kamulan, dan dari hal tersebut saya tidak henti-henti menyarankan untuk rajin-rajinlah bersembahyang di Sanggah Kamulan. Kemanapun kita mau sembahyang, utamakan atau bersembahyanglah terlebih dahulu di Sanggah Kemulan.
Sumber: Facebook
Posting Komentar untuk "Makna Sanggah Kemulan"